BusanafashionmurahBusanafashionmurah
Materi Teknik mesin ini diambil dari berbagai sumber secara umum.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Dasar-dasar pneumatik

Dasar-dasar pneumatik
Setiap hari kita menemui berbagai jenis alat yang bekerja berdasarkan sistem udara yang dimampatkan. Dalam bidang industri, komponen-komponen pneumatik bisa digunakan dalam sistem-sistem otomatisasi dan pada berbagai proses produksi. Komponen-komponen tersebutmemungkinkan dilakukannya otomatisasi pada proses-proses produksi sepertipengolahan bahan, pembuatan komponen mesin, pemasangan, dan pengepakan.
Beberapa keunggulandalam pemakaian komponen pneumatik, yaitu:
(a)   Fluida kerja yang digunakan berupa udara yang mudah diperoleh karena jumlahnya tak terhingga.
(b)      Udara bertekanan sangat mudah dipindahkan melalui pipa saluran sampai jarak yangf jauh dan juga tidak diperlukan adanya saluran-saluran balik.
(c)       Penyimpanan sangat mudah sebab udara bertekanan dari kompresor dapat disimpan dalam tabung (tangki), sehingga kompresor tidak perlu bekerja terus menerus.
(d)      Udara bertekanan relatiftidak peka terhadap perubahan temperatur, hal ini akan menjamin pengoperasian yang handal.
(e)      Tahan ledakan dan kebakaran, sebab udara bertekanan tidak mengandung resiko terbakar atau meledak
(f)        Bersih dan kering, sebabudara bertekanan tanpa lubrikasi adalah bersih. Meskipun ada yang keluar akibat kebocoran pipa, tidak akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Hal ini penting sekali terutama bagi industri makanan,minuman, obat-obatan, danlain-lainm.
(g)      Konstruksinya sederhana, sehingga perawatannya mudah.
(h)      Dapat digunakan untuk kecepatan kerja tinggi, sebab udara bertekanan merupakan media kerja yang cepat, sehingga kecepatan kerja tinggi.
Disamping memiliki banyak keunggulan, instalasi pneumatik juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
(a)     Pengadaan udara bertekanan harus bersih dari partikel debu dan kondensasi untuk mencegah terjadinya keausan dari komponen pneumatik.
(b)    Udara bertekanan hnaya efisien untukkebutuhan gaya tertentu, yaitu sampai 30.000 newton pada tekanan normal, yaitu sebesar4-8 bar.
(c)     Udara bertekanan mampu dimampatkan, sehingga sukar untuk mendapatkan kecepatan konstan dan teratur.
(d)    Udara buangan dapat menimbulkan suara yang bising, tetapi masalah ini sekarang dapat diatasi dengan peredam suara yang dipasang pada saluran pembuangan.

Plastik

  1. Bahan Plastik
Pengertian plastik adalah bahan tiruan yang dibuat secara sintetis dan tersusun dari polimer (makro molekul), yaitu molekul-molekul raksasa yang susunannya menyerupai rantai. Makro molekul ini dapat diciptakan dengan menimbunkan banyak manometer (molekul kecil) satu sama lain. Banyaknya jenis plastik disebabkan oleh banyaknya komponen dasar dan perbedaan jenis timbunan satu sama lain secara linier bercabang.
Sifat dari berbagai jenis plastik sangat berbeda. Tetapi, dari perbedaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama.
Kelebihan plastik:

a.      Tahan terhadap zat kimia dan korosi.
b.      Mudah dibentuk dan diolah.
c.       Pembuatannya relatif murah dan penampilannya menarik.
d.      Dapat diberi warna selama pembentukan.
e.      Sebagai bahan isolasi yang baik terhadap arus listrik.
f.        Massa jenisnya kecil yaitu antara 0,9gr/cm3 hingga 2 gr/cm3.
Kekurangan plastik:
a.      Muai panasnya tinggi.
b.      Ketahanan panasnya kurang.
c.       Mudah terbakar.
d.      Kekuatannya rendah.
e.      Kekerasannya kurang dan tidak tahan terhadap goresan.

1.      Klasifikasi plastik
Dengan semakin banyaknya jenis plastik yang berkembang, maka untuk mempermudahdalam penyesuaian penggunaan plastik dilakukan pengklasifikasian plastik didasarkan atas sifat-sifat dan dara pembuatannya, secara umum plastik dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.      Menurut cara pembuatannya.
-        Hasil dari proses polimerisasi.
-        Plstik yang dibuat dengan proses penggabungan molekul-molekul kecil (manometer) menjadi molekul besar (polimer) pada temperatur tertentu dan tekanan tertentu dengan tambahan katalisator.
-        Didapat dari alam.
      Plastik yang didapat dari alam adalah plastik-plastik yang berasal dari bahan alami.
-        Hasil dari proses polikondensasi dengan zat tambah.
      Plastik jenis ini didapatkan dari proses penggabungan monomer menjadi polimer tanpa disertai bahan tambah.     
b.      Menurut sifat pemanasannya.
-         Thermoplastic/plastomer
Thermoplastic/plastomer material yang memiliki sifat lunak, mudah dibentuk dan tidak mengalami perubahan kimia pada saat pemanasan. Pada saat dingin akan menjadi keras dan sifat reversible (dapat didaur ulang), maksudnya mempunyai sifat dapat dipanskan berkali-kali dan dibentuk lagi. Yang termasuk dalam jenis thermoplastic antara lain: Polyprophylene (PP), Polyethylene (PE), Poli carbonate (PC), Polystyrene (PS), acetal, acrylates.
-         Thermoset/duroplast.
Thermoset/duroplast yaitu material plastik yang tahan terhadap temperatur tinggi, bersifat kaku (rigit) dan setelah proses pemanasan tidak dapat didaur ulang (irreversible), merupakan kelebihan dari thermoplastic. Pada temperatur yang normal memiliki sifat yang keras dan rapuh, misalnya: Phenolic (PF), Epoxy (EP), Urea Formaldehydes, Polyeseter.

2.      Polyethylene Terephtalate (PET)
Botol-botol air minum dalam kemasan yang beredar di pasaran umumnya menggunakan PET sebagai bahan baku. PET sering digunakan untuk memproduksi botol yang berorientasi pada bi-axially/bi-oriented yaitu regangan dalam arah radial dan memanjang.
Wujud dari PET ini sebelum diolah masih berupa butiran-butiran kecil yang biasa disebut dengan resin. Resin dapat berupa silinder, paralel epipendum atau pelet (butiran) dengan volume antara 30-40 mm3 untuk massa jenis antara 0,8-0,9 kg/dm3.
Sifat-sifat resin:
a.     Merupakan produk semi kristal.
b.     Temperatur perubahan gelas adalah antara 75-80°C sesuai dengan resinnya.
c.      Kristal mulai mencair setelah mencapai temperatur kurang lebih 250°C sesuai dengan resinnya, kristal diproses pada temperatur antar 260°C dan 290°C.
d.     Kristal bersifat higroskopis dan membutuhkan tempat khusus untuk penyimpanan dan diperlukan proses pengeringan sebelum diproses.
e.     Acetaldehyde tidak diberikan selama proses ekstrusi, injeksi, dan residual yang akan menyulitkan pemprosesan.
Sifat botol PET Bi-Oriented
a.     Transparan dengan permukaan yang halus.
b.     Sifat mekaniknya baik dan tahan benturan.
c.      Daya tahan terhadap bahan kimia baik.
d.     Kestabilan bentuk/dimensi bagus pada temperatur antara 20-30°C.
e.     Memiliki berat yang ringan.
f.       Tidak mudah tertembus oleh gas.

Plastik

  1. Bahan Plastik
Pengertian plastik adalah bahan tiruan yang dibuat secara sintetis dan tersusun dari polimer (makro molekul), yaitu molekul-molekul raksasa yang susunannya menyerupai rantai. Makro molekul ini dapat diciptakan dengan menimbunkan banyak manometer (molekul kecil) satu sama lain. Banyaknya jenis plastik disebabkan oleh banyaknya komponen dasar dan perbedaan jenis timbunan satu sama lain secara linier bercabang.
Sifat dari berbagai jenis plastik sangat berbeda. Tetapi, dari perbedaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama.
Kelebihan plastik:

a.      Tahan terhadap zat kimia dan korosi.
b.      Mudah dibentuk dan diolah.
c.       Pembuatannya relatif murah dan penampilannya menarik.
d.      Dapat diberi warna selama pembentukan.
e.      Sebagai bahan isolasi yang baik terhadap arus listrik.
f.        Massa jenisnya kecil yaitu antara 0,9gr/cm3 hingga 2 gr/cm3.
Kekurangan plastik:
a.      Muai panasnya tinggi.
b.      Ketahanan panasnya kurang.
c.       Mudah terbakar.
d.      Kekuatannya rendah.
e.      Kekerasannya kurang dan tidak tahan terhadap goresan.

1.      Klasifikasi plastik
Dengan semakin banyaknya jenis plastik yang berkembang, maka untuk mempermudahdalam penyesuaian penggunaan plastik dilakukan pengklasifikasian plastik didasarkan atas sifat-sifat dan dara pembuatannya, secara umum plastik dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.      Menurut cara pembuatannya.
-        Hasil dari proses polimerisasi.
-        Plstik yang dibuat dengan proses penggabungan molekul-molekul kecil (manometer) menjadi molekul besar (polimer) pada temperatur tertentu dan tekanan tertentu dengan tambahan katalisator.
-        Didapat dari alam.
      Plastik yang didapat dari alam adalah plastik-plastik yang berasal dari bahan alami.
-        Hasil dari proses polikondensasi dengan zat tambah.
      Plastik jenis ini didapatkan dari proses penggabungan monomer menjadi polimer tanpa disertai bahan tambah.     
b.      Menurut sifat pemanasannya.
-         Thermoplastic/plastomer
Thermoplastic/plastomer material yang memiliki sifat lunak, mudah dibentuk dan tidak mengalami perubahan kimia pada saat pemanasan. Pada saat dingin akan menjadi keras dan sifat reversible (dapat didaur ulang), maksudnya mempunyai sifat dapat dipanskan berkali-kali dan dibentuk lagi. Yang termasuk dalam jenis thermoplastic antara lain: Polyprophylene (PP), Polyethylene (PE), Poli carbonate (PC), Polystyrene (PS), acetal, acrylates.
-         Thermoset/duroplast.
Thermoset/duroplast yaitu material plastik yang tahan terhadap temperatur tinggi, bersifat kaku (rigit) dan setelah proses pemanasan tidak dapat didaur ulang (irreversible), merupakan kelebihan dari thermoplastic. Pada temperatur yang normal memiliki sifat yang keras dan rapuh, misalnya: Phenolic (PF), Epoxy (EP), Urea Formaldehydes, Polyeseter.

2.      Polyethylene Terephtalate (PET)
Botol-botol air minum dalam kemasan yang beredar di pasaran umumnya menggunakan PET sebagai bahan baku. PET sering digunakan untuk memproduksi botol yang berorientasi pada bi-axially/bi-oriented yaitu regangan dalam arah radial dan memanjang.
Wujud dari PET ini sebelum diolah masih berupa butiran-butiran kecil yang biasa disebut dengan resin. Resin dapat berupa silinder, paralel epipendum atau pelet (butiran) dengan volume antara 30-40 mm3 untuk massa jenis antara 0,8-0,9 kg/dm3.
Sifat-sifat resin:
a.     Merupakan produk semi kristal.
b.     Temperatur perubahan gelas adalah antara 75-80°C sesuai dengan resinnya.
c.      Kristal mulai mencair setelah mencapai temperatur kurang lebih 250°C sesuai dengan resinnya, kristal diproses pada temperatur antar 260°C dan 290°C.
d.     Kristal bersifat higroskopis dan membutuhkan tempat khusus untuk penyimpanan dan diperlukan proses pengeringan sebelum diproses.
e.     Acetaldehyde tidak diberikan selama proses ekstrusi, injeksi, dan residual yang akan menyulitkan pemprosesan.
Sifat botol PET Bi-Oriented
a.     Transparan dengan permukaan yang halus.
b.     Sifat mekaniknya baik dan tahan benturan.
c.      Daya tahan terhadap bahan kimia baik.
d.     Kestabilan bentuk/dimensi bagus pada temperatur antara 20-30°C.
e.     Memiliki berat yang ringan.
f.       Tidak mudah tertembus oleh gas.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Pengukuran Tak Langsung

Dimensi suatu benda ada kalanya tidak dapat diukur langsung dengan menggunakan alat ukur. Hal ini disebabkan karena bentuknya yang sulit, atau memang belum adanya alat ukur yang khusus untuk itu. Bentuk – bentuk seperti radius, konis, sudut, celah dan sebagainya sangat sulit untuk diukur dengan menggunakan alat ukur standar yang ada. Oleh sebab itu diperlukan suatu cara dengan menggunakan alat bantu seperti : roll, block gauge, plat parallel, meja sinus dan lain – lain. Dengan menggunakan rumus – rumus yang sederhana, maka kesulitan – kesulitan itu dapat diatasi.

Materi yang dapat diberikan dalam pengukuran tidak langsung antara lain sebagai berikut :

Ø  Pengukuran meja sinus.
Ø  Pengukuran sudut pada bidang miring.
Ø  Pengukuran sudut pada block “V”.
Ø  Pengukuran sudut konis.
Ø  Pengukuran bentuk – bentuk ekor burung.
Ø  Pengukuran radius luar dan dalam.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam praktek pengukuran tak langsung antara lain :

Ø  Kebersihan dari alat ukur, alat bantu, dan benda kerja.
Ø  Ketelitian dalam menggunakan alat ukur.
Ø  Kehati – hatian dalam menggunkan alat ukur dan alat bantu.
Ø  Pastikan tidak ada getaran/goncangan ketika pengukuran dilakukan.

Pengecoran

                                   Pengecoran adalah suatu proses pembuatan atau pembentukan logam, dimana logam yang akan dibentuk, dicairkan sampai pada temperature tertentu kemudian dituang dalam cetakan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Berdasarkan macam cetakan yang digunakan, proses pengecoran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.         Cetakan pasir yang meliputi :
a.     Cetakan pasir basah (green sand )
b.    Cetakan pasir yang dikeringkan (dry sand)
c.     Cetakan kulit (shell moulding)
d.    Cetakan pasir dengan proses CO2
e.     Cetakan pasir dengan bahan pengikat resin yang mengeras        sendiri
f.      Cetakan pasir dengan bahan pengikat semen
g.    Proses-proses cetakan yang baru seperti :
§ Dical proses (proses NVK)
§ Proses N
2.        Cetakan dengan model dari lilin
3.         Cetakan keramik
4.         Cetakan plaster
5.         Cetakan grafit

Keuntungan cetakan pasir basah adalah pembuatannya yang cepat, murah, dan dapat dipakai berulang-ulang.
Komposisi cetakan basah adalah :
- pasir 80-90 %
- bentonit atau waterglass 10-15 %
- air 4-5 %
- bahan penolong 2-3 %
Kerugian cetakan pasir basah adalah hanya untuk benda tuang yang berukuran kecil dan mempunyai berat yang relatif kecil (maks 100 kg) dan cetakannya hanya dapat dipakai sekali.

Pelapisan logam

 DASAR TEORI

Sejak Arhenius mengemukakan adanya hubungan antara zat dan listrik, serta pengukuhan dugaan ini oleh faraday dengan percobaan - percobaan elektrolisa, lahirlah ilmu yang merupakan campuran antara ilmu kimia dan listrik. Ilmu ini dinamakan ilmu elektrokimia. Salah satu penggunaa dalam industri adalah galvanoteknik. Galvanoteknik adalah pelapisan logam pada benda yang terbuat dari logam/benda yang terbuat dari bahan konduktif, dengan maksud sebagai hiasan maupun perbaikan mutu.
Lapis listrik adalah suatu proses pelapisan logam (pada umumnya) di atas logam besar. Tujuan dari pelapisan ini adalah untuk membuat benda lebih menarik (dekoratif), melindungi logam yang dilapisi dari bahaya korosi, memperkeras komponen - komponen yang aus. Lapis listrik termasuk dalam proses yang secara umum disebut proses elektrolisa. Biasanya elektrolisa dilakukan dalam suatu bejana yang disebut sel elektrolisa yang berisi cairan elektrolit. Pada cairan ini tercelup paling tidak 2 elektroda. Masing - masing elektroda dihubungkan arus listrik yang terbagi menjadi kutub positif, disebut anoda (+) dan katoda (-).
Dalam proses elektrolisa, kondisi yang perlu diperhatikan adalah temperatur, rapat arus, waktu, komposisi larutan elektrolisa, dan pengadukan. Kondisi ini berpengaruh terhadap mutu dari pelapisan dan pemilihan kondisi operasi tergantung dari tujuan pelapisan.  
Dalam industri logam, kualitas dan harga dari suatu logam ditentukan dari proses pembuatan logam tersebut. Misalnya dalam industri penyepuhan untuk menigkatkan kualitas suatu logam perlu dipadukan dengan logam lain untuk mendapatkan suatu logam yang bermutu. Salah satu contohnya adalah pelapisan. Pada laporan ini akan dibahas lebih khusus mengenai pelapisan logam ST 37 dengan Cu, Ni dan Cr.
Untuk melapisi besi dengan Cu, Ni dan Cr perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain:
a.      Logam  besi memiliki tingkat keaktifan yang lebih tinggi dibandingkan Cu, Ni dan Cr.
b.      Cu, Ni dan Cr adalah salah satu elemen dalam pembuatan baja yang ditambahkan untuk meningkatkan kekerasan, kekuatan dan ketahanan terhadap aus dan perubahan lingkungan.

Pengerasan permukaan

Pengerasan permukaan
Seringkali suatu komponen harus mempunyai permukaan yang keras dan tahan pakai, yang didukung oleh inti yang kuat dan tahan terhadap guncangan. Sifat-sifat yang berbeda itu dapat digabungkan dalam suatu baja dengan pengerasan permukaan. Cara-cara pengerasan permukaan dapat dilakukan dengan cara penambahan karbon (karbonasi), pemanasan seluruh permukaan serta pendinginannya yang tepat.
a. Proses Penambahan Karbon (Karbonasi).
Karbonasi dimaksudkan memanaskan dengan nyala api karburasi, sampai suhu 900 –950 0C tergantung jenis bahannya dalam lingkungan yang menyerahkan karbon, lalu dibiarkannya beberapa waktu lamanya pada suhu tersebut dan kemudian didinginkan.Tujuan dari proses ini adalah untuk mengeraskan logam khususnya pengerasan pada permukaan.
            Untuk dapat mengeraskan permukaan baja, kadar karbon yang terkandung dalam baja tersebut  sekurangnya 0,3%c. Jika baja mempunyai kadar karbon kurang dari 0,3%c maka dengan pengerjaan panas pada baja itu dapat ditambahkan karbon. Pengerjaan panas ini dinamakan Karbonasi.
            Hal ini memungkinkan karena pada suhu tersebut karbon dapat meresap ke dalam lapisan luar benda kerja. Karbonasi dinamakan juga penumpukan karbon atau menyemen. Pengerjaan panas ini digunakan untuk baja dengan karbon 0,1 - 0,2%c. Lapisan luar benda kerja yang telah mengambil karbon dinamakan lapisan karbonasi. Tebalnya lapisan yang dikarbonasikan dalam lingkungan yang dapat menyerahkan karbon tergantung dari waktu karbonasi dan suhu.
 1.      Karbonasi dengan perantaraan zat padat.
Sewaktu digunakan bahan zat padat maka prosesnya disebut karbonasi terbungkus. Dalam proses ini caranya adalah komponen dimasukkan ke dalam suatu tromol logam yang sesuai dan di dalam tromol dikelilingi dengan bahan karbonasi.
2.   Karbonasi dengan perantaraan zat padat cair.
Karbonasi ini dilakukan dengan rendaman air garam yang terdiri dari karbonat natrium (sodium) dan sianidi natrium yang dicampur dengan salah satu bahan klorid natrium atau klorid barium.
3.   Karbunasi dengan perantaraan gas
Gas digunakan sebagai bahan perantara yang sesuai untuk karbonasi yang dilakukan terus menerus. Hal itu akan menghasilkan suatu lapisan dengan tebal sekitar 1 mm dan memerlukan waktu sekitar 4 jam.
b. Pemanasan Seluruh Permukaan.
            Cara ini hanya bisa dilakukan jika kandungan karbon pada material lebih dari 0,3% c. Pemanasannya tetap menggunakan nyala api karburasi, tetapi waktu pemanasannya relatif singkat.
c. Pendinginan.
Setelah dipanaskan sampai suhu tertentu dan didapat warna panas sesuai standar yang ditentukan, benda kerja lalu didinginkan dengan perantara fluida cair, diantaranya air dan oli. Pemilihan fluida pendingin harus sesuai dengan jenis bahannya. Untuk lebih jelasnya lihat keterangan di bawah ini :
-         Amutit, didinginkan dengan oli.
-         EMS, didinginkan dengan oli.
-         Silver, didinginkan dengan air.
-         Special K, didinginkan dengan air.

Identifikasi Plastik


Plastik merupakan kebutuhan utama manusia yang merupakan salah satu kebutuhan pokok. Karena hampir setiap hari kita menggunakan plastik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai missal penggunaan secara langsung adalah kantong plastic, gelas plastic, ember, dan lain-lain sedangkan penggunaan secara tidak langsung adalah casing elektronik, aksesoris kendaraan bermotor,hiasan dinding dan lain-lain.

                Sehingga sebagai seorang teknik kita harus mengenal jenis-jenis plastic baik secara fisik maupun secara percobaan. Karena plastic sangat penting bagi seorang teknik mesin yang yang nantinya akan bisa menggantikan logam. Dengan mengenal jenis dan sifat plastic maka kita akan lebih mudah untuk merencanakan alat-alat yang terbuat dari plastic. Jika kita tidak mengetahui jenis dan sifat plastic maka kita akan salah dalam  menentukan bahan plastic apa yang cocok untuk komponen yang akan dibuat, sehinggga kita dapat menentukan bahan dasar untuk komponen tersebut. Dalam merencanakan suatu komponen pertama kali yang kita tentuka adalah fungsi dari komponen itu, apakah perlu kelenturan atau tidak apakah perlu penampakan yang bagus atua tidak sehingga kita dapat memilih bahan yang sesuai.

          Identifikasi Plastik adalah upaya untuk mengetahui karakteristik dari plastik seperti nyala api, hasil lelehan, bahu, kekakuan, wrna bahan baku dan sebagainya. Plastik termasuk bahan tiruan yang dibuat secara sintesis dan tersusun dari makro molekul yaitu molekul-molekul raksasa yang susunanya menyerupai rantai. Panjang makro molekul kira-kira 10-6 dan 10-3 mm dan tebal 10-7 mm. banyaknya jenis plastik  disebabkan oleh banyaknya komponen dasar dan perbedaan jenis timbunan satu sama lain.
                        Plastik sangat membantu untuk pembuatan bentuk yang sulit  yang dilaksanakan secara cepat dan berulang-ulang yang mungkin memerlukan perakitan dengan komponen lain. Karena beratnya yang ringan maka penggunaan plastic sangat menguntungkan. Keuntungan dari pengggunaan plastic adalah :
·         Masa jenisnya yang rendah 0,9 – 2,2 Kg/dm3
·         Tahan terhadap arus listrik dan panas
·         Tahan terhadap korosi kimia
·         Mempunyai permukaan dan penampakan yang baik dan mudah diwarnai
·         Mudah dibuat dengan cetakan tekan dengan biaya pemanasan yang rendah
Kerugian dari penggunaan plastic adalah :
·         Modulus elastisitasnya rendah
·         Mudah retak pada suhu kamar
·         Thermal expansinya tinggi
·         Daya penyerapan airnya sangat tinggi
·         Mudah patah dan retak dengan suasana tekanaan
Menurut sifat dari pemanasan plastik kita dapat kelompokan menjadi 3 jenis yaitu :
·         Plastik fleksible atau disebut termoplasc yaitu plastik yang dengan naiknya temperature plastik akan menjadi lunak, plastik ini biasanya dapat didaur ulang.
·         Plastik elastis atau disebut elastomer yaitu plastik yang seperti karet.
·         Plastik keras atau disebut thermoset yaitu plastik setelah dipanaskan pada tekanan tertentu menjadi keras, tidak bisa leleh dan mencair kembali biasanya plastik jenis ini tidak bisa didaur ulang.

Penganodaan alumunium

Proses penganodaan alumunium adalah proses elektrolisa sehingga elektrolitnya adalah asam sulfat ( H2SO4 ). Benda dari logam alumunium itu dipasang pada kutub positif dan mengalami reaksi oksidasi permukaannya. Dengan demikian terbentuklah suatu lapisan oksida alumunium pada permukaan benda itu sehingga akan merupakan lapisan pelindung yang sekaligus berfungsi dekoratif.
         Sebenarnya proses penganodaan tidak saja dapat dilakukan pada logam alumunium tetapi juga pada logam lain seperti : magnesium , seng , tembaga, perak dsb. Sekalipun demikian proses penganodaan alumuniumlah yang paling banyak dilakukan di industri.

            Proses penganodaan alumunium pada prinsipnya berbeda dengan proses pelapisan logam. Pada proses penganodaan terbentuk suatu lapisan logam terendapkan logam, sehingga merupakan logam yang menyelubungi benda itu. Pada proses penganodaan benda dipasang pada kutub positif (anoda) sedang pada proses lapisan logam benda dipasang pada kutub negatif (katoda).

Teori terjadinya lapisan oksida
   Dari reaksi oksida alumunium :
         2 Al → Al2O3 dihitung bahwa massa alumunium setelah teroksidasi menjadi alumunium oksida bertambah banyak dengan 1.89 kali.Angka 1,89 disebut Angka Banding Optimal. Sesuai dengan hukum Faraday, 1 gram setara logam alumunium (8,99938 gr) akan teroksidasi menjadi 16,9935 gr alumunium oksida, jika dialiri arus sebesar 96,500 coulomb.Angka banding optimal ternyata diperoleh hasil rata-rata 14,3910 gr alumunium oksida atau angka banding optimal 1,60.Tidak tercapainya angka banding optimal 1,89 kemudian disebabkan daya hantar alumunium oksida sangat kecil sehingga memperbesar tekanannya. Dengan angka banding optimal 1,6 sudah diperoleh lapisan aluminium oksida yang memadai yaitu cukup banyak dan rapat pori – porinya. Konsentrasi dan arus memberi pengruh juga pada angka banding optimal ini.
         Ternyata angka banding optimal munurun jika elektrolit di naikkan. Hal ini juga terjadi pada penganodaan Al. Pada umumnya penurunan angka banding optimal mempertinggi daya serap lapisan oksida tetapi memperkecil daya tahan terhadap gesekan. Percobaan – percobaan menunjukkan bahwa kedalaman lapisan oksida itu terserap zat – zat seperti air dan sulfat secara kimiawi. Jika pada penganodaan alumunium menggunakan larutan elektrolit yang melarutkan oksida logam tersebut, maka akan terbentuk lapisan oksida yang hampir tak berpori – pori dan tipis. Lapisan oksida ini disebut lapisan penghalang arus.
         Sekali lapisan penghalang terbentuk, maka lapisan itu akan kian menebal, sehingga aliran listrok akan berhenti. Jika lapisan anoda banyak pori – porinya, maka hal diatas tidak akan terjadi, karena elektrolit akan mudah mencapai logam. Lapisan logam yang banyak pori – porinya itu ketebalannya hanya beberapa per puluhan mikrometer. Sekalipun sangat tipis. Dalam lapisan ini mungkin terbentuk lapisan penghalang arus.


Uji kekerasan

Kekerasan dapat didefinisikan sebagai ketahanan terhadap penetrasi, indentasi atau abrasi. Beberapa cara pengujian kekerasan yang umum digunakan yaitu : metode Brinel, Rockwell, dan Vickers. Nilai kekerasan berkaitan erat dengan kekuatan tarik suatu logam, karena selama penetrasi logam mengalami deformasi plastis sehingga mengalami regangan. Kekerasan sebanding dengan kekuatan, artinya kekerasan akan naik dengan naiknya kekuatan. Terdapat hubungan empirik antara kekerasan dengan kekuatan sebagai berikut :
a.      Untuk baja karbon
UTS = 0,36 BHN (kg/mm²)
UTS = 500 BHN (Psi)
b.      Untuk baja paduan :
UTS = 0,34 BHN (kg/mm²)

 METODE BRINELL
Pengujian kekerasan dengan metode Brinell menggunakan bola baja yang dikeraskan sebagai penetrator dengan diameter D = 0,625 s/d 10 mm dan beban penekanan standar P = 0,977 s/d 3000 kgf, dengan lama penekanan 15 sampai dengan 20 detik. Angka kekerasan bahan uji ialah beban penekanan P dibagi dengan luas permukaan lekukan bekas penekanan berdiameter d. 

METODE ROCKWEL
  Dalam metoda ini penetrator di tekan ke dalam benda uji. Kedalaman bekaspenekanan memberikan harga kekerasan atau tepatnya perbedaan kedalaman yang didapat dari beban mayor dan minor menunjukkan kekerasan rockwell. Karena hasilnya secara langsung dapat dibaca pada jam penunjuk (dial) maka metoda ini sangat praktis dan cocok untuk pengujian masal. Penetrator dapat berupa bola baja diameter 1/16 (inchi) dengan pembebanan 100 (kgf) atau kerucut intan bersudut 2100 dengan pembebanan 150 (kgf).